loading...

Thursday, November 22, 2012

MEMBENTUK MANUSIA SEMPURNA

Terasa mudah untuk diucapkan dan hampir semua orang tua berkeinginan kalau anak-anak mereka akan menjadi manusia dengan karakter yang satu ini, yaitu manusia sempurna (insane kamil). Lihatlah ketika para tetangga anda dikaruniai seorang anak! Mereka biasanya segera mengadakan upacara “syukuran” dengan mengundang seorang tokoh agama (kyai) dan disaksikan para kolega dan tetangga untuk mendoakan sang jabang bayi agar menjadi manusia yang baik budi pekerti, cerdas, bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama.
Setelah sang jabang bayi tumbuh menjadi kanak-kanak, para orang tua pun tak lupa menyekolahkan mereka di play group, TK, dan SD. Dengan harapan agar doa dan harapan memiliki anak yang shaleh dan berakhlakul karimah terwujud, yaitu anak yang dapat mikul dumur dan mendem jero terhadap orang tua. Tetapi banyak di antara orang tua lupa bahwa merealisasikan anak menjadi seperti yang “digadang-gadang” tersebut bukanlah perkara mudah. Apalagi hanya dengan mengandalkan pada lembaga sekolah saja dan tidak ada proses pendampingan dari orang tua. Padahal mendidik anak menjadi insane kamil bukan merupakan pekerjaan mudah, bukan pekerjaan yang dapat dilakukan secara serampangan. Hal ini adalah tugas dan tanggung jawab, selain sekolah dan masyarakat juga orang tua. Jadi seharusnya sekolah, masyarakat dan orang tua semua harus sinergis membentuk dan membentengi moral anak-anak mereka. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 66)
Ali bin Abi Thalib Ra telah mengatakan sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa untuk sampai kea rah itu adalah dengan mendidik dan mengajari mereka (Jamal Abdur Rahman, 2005: 17). Sedangkan Abdullah Nasih Ulwan dalam kitabnya “Tarbiyatul Aulad fil Islam”, pernah mengingatkan kepada setiap orang tua bahwa anak adalah sebuah amanah. Hatinya yang suci adalah permata yang mahal harganya. Jika dibiasakan pada kejahatan dan dibiarkan seperti dibiarkannya seperti binatang, ia akan celaka dan binasa. Intinya, pendidikan yang baik yang diberikan orang tua, lingkungan, dan masyarakat akan sangat membantu proses pembentukan manusia kamil.
Oleh karena itu, sebagai orang tua kita wajib mencari dan menempatkan keluarga kita pada lingkungan dan pendidikan yang sangat cocok dan mendukung perkembangan logika, mental, dan spiritual mereka. Sebuah lingkungan dan pendidikan yang mampu memberikan pengetahuan dan menulari sikap dan perilaku yang baik pada anak-anak kita  sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw. Kalau kita sebagai orang tua mampu memberikan lingkungan dan pendidikanseperti ini pada permata hati kita, sesungguhnya ini merupakan kado terindah dalam kehidupan mereka. Tentang persoalan ini, terdapat sebuah hadits yang diketengahkan oleh hakim dalam Kitabul Adab juz 4 halaman 7679, yang artinya sebagai berikut:
“Tiada suatu pemberian pun yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya, selain pendidikan yang baik.”  

No comments:

Post a Comment