loading...

Wednesday, November 21, 2012

Rahib dan Iblis

Dikalangan Bani Israil hiduplah seorang Rahib yang bernama Barsisha yang tekun beribadah. Pada masa itu hidup juga tiga orang laki-laki bersaudara. Mereka mempunyai adik perempuan satu-satunya yang masih gadis. Ketika tiga laki-laki tersebut mendapat perintah dari sang raja untuk ikut berperang, mereka sepakat menitipkan sang adik kepada Barsisha. Semula Barsisha menolak. Namun ketika didesak, akhirnya ia menerima dan menempatkannya di sebuah rumah di depan biaranya. Selama beberapa hari sang Rahib membiarkan gadis itu tinggal di rumah tersebut tanpa diusiknya. Setiap hari sang rahib meletakkan makanan di pintu biaranya dan membiarkan si gadis keluar sendiri mengambil makanannya. Rahib sendiri buru-buru menutup pintu biara sebelum gadis itu datang. Hal itu berlangsung beberapa hari. Sampai akhirnya Iblis dating menggoda. Ia menawarkan kebaikan yang lebih besar kepada si Rahib dengan menyuruh mengantarkan makanan ke depan rumah si gadis. Mulanya rahib ragu, namun karena terus didesak akhirnya ia mulai keluar biara dan berjalan ke pintu rumah si gadis. Kemudian iblis dating lagi seraya menawarkan kebaikan yang lebih besar. “Mengapa engkau tidak datang dan berbicara langsung dengan gadis itu. Tentu pahalanya lebih besar,” ujar si iblis. Walau awalnya menolak, lama ke lamaan si rahib mengikuti anjuran iblis. Hari demi hari ia semakin akrab dengan si gadis. Mereka sering ngobrol dan bercanda. Sampai akhirnya terjadilah apa yang terjadi. Sang rahib berzina dengan gadis itu, dan akhirnya hamil lalu melahirkan anak laki-laki! Iblis kembali dating membujuk. “Kalau ketiga saudara itu datang, engkau mau bicara apa? Untuk menghilangkan jejak, mengapa engkau tidak bunuh saja bayi itu,” ujar iblis. Benar! Sang rahib itu benar-benar melakukan anjuran si iblis. Ia membunuh bayi laki-lakinya. Baru saja bayi itu terkubur, iblis datang lagi, “Apakah engkau menjamin perempuan itu tidak akan memberitahu ketiga saudaranya? Mengapa tidak engkau bunuh juga dia? Engkau akan lenih aman,” ujar iblis. Mulanya sang rahib ragu. Namun akhirnya ia menuruti juga saran iblis. Ia membunuh wanita itu dan menguburkannya dekat kuburan bayinya. Setelah ia kembali ke biara dan beribadah. Ketika ketiga laki-laki bersaudara itu datang, rahib menceritakan tentang kematian adik perempuan mereka dengan wajah sedih. Ia juga menunjukan makamnya. Malam harinya, ketiga laki-laki itu sama-sama bermimpi. Mereka didatangi iblis yang berwujud seorang musafir. Ia memberitahu ketiganya bahwa rahiblah yang membunuh adik mereka, yang sebelumnya dihamili. Paginya mereka segera mendatangi sang rahib. Mulanya rahib membantah. Namun ketika kuburan digali, mereka menemukan bekas luka di leher di wanita itu dan mereka menemukan juga mayat bayi laki-laki. Sang rahib dipecat dan dihukum gantung. Sebelum tiba hari hukuman, iblis datang menawarkan kebaikan seraya berkata, “Selama ini akulah yang menyuruhmu. Kalau mau selamat dari tiang gantungan, kafirlah terhadap Allah.” Sang rahib menyatakan kafir terhadap Allah. Namun, bagitu kafir iblis lari dan meninggalkannya sambil tertawa puas.

No comments:

Post a Comment