Membicarakan tentang pendidikan dasar, ada sebuah
wasiat yang indah yang perlu kita ketahui dan amalkan. Wasiat itu disampaikan
oleh salah seorang sahabat Rasul yang bernama Ali bin Abi Thalib, beliau
berkata: “Didiklah dan persiapkanlah anak-anakmu untuk suatu zaman yang bukan
zamanmu”. Memperhatikan pesan ini, kita semakin diyakinkan betapa pentingnya
mempersiapkan generasi-generasi/anak cucu kita untuk kehidupan di masa yang
akan datang.
Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya
Ulumuddin (Juz III), bahwa mempersipkan anak-anak untuk hari depan mereka
tersebut adalah kewajiban para orang tua. Sebab anak-anak adalah amanah bagi
kedua orang tuanya. “Hatinya yang masih suci itu merupakan permata paling mahal
yang bersih dan suci dari segala coretan dan lukisan, dia dapat menerima apa
saja yang dicurajkan kepadanya dan dapat menyenangi apa saja yang diberikan
kepadanya. Jika anak dibiasakan dengan yang baik dan diajarkan, maka ia akan
tumbuh berkembang sesuai dengan kebaikan itu”.
Adapun sarana yang paling efektif untuk mempersiapkan
dan mendukung tercapainya tujuan mempersiapkan generasi yang shaleh adalah
melalui pendidikan. Hal tersebut mengingat pendidikan merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia yang selalui ingin berkembang dan
berubah. Sehubungan dengan persoalan ini, menurut ilmu psikologi manusia
sesungguhnya dikatakan sebagai makhluk psycho-pysics neutral karena manusia
memiliki kemandirian jasmaniah dan rohaniah. Di dalam kemandiriannya itu
manusia mempunyai potensi dasar atau kemampuan dasar yang merupakan benih yang
dapat tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan itu memerlukan adanya
bimbingan dan pendidikan.
Semua proses yang dilakukan dalam pendidikan pada
hakekatnya adalah membentuk akhlak yang terpuji pada diri anak. Melalui
pendidikanlah memungkinkan adanya suatu usaha yang sistematis untuk merekayasa
sedemikian rupa dalam membentuk watak dan karakter seorang anak seperti apa
yang diinginkan. Sebab menurut Syeh Mustofa Al-Ghulayani (1949: 189),
pendidikan adalah menanamkan budi pekerti yang utama dalam jiwa siswa,
menyiramnya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga tertancap kuat dalam jiwa
dan membuahkan keutamaan, kebaikan, dan cinta perbuatan untuk kemanfaatan tanah
air.
Karena pendidikan adalah sebagai sebuah proses
pengembangan potensi anak didik dan membentuk watak, maka disini pendidikan
dasr mempunyai peranan yang sangat vital. Sebab pada pendidikan dasr, peserta
didik dipandang sebagai makhluk yang perlu bantuan dalam mengembangkan dirinya
kea rah kemandirian sebagai manusia dewasa. Tahap pendidikan dasar ini adalah
ranah dimana potensi yang ada membutuhkan arah pengembangan yang sesuai dengan
kondisi sosio-kultural, keyakinan spiritual, potensi inteektual, daya imaginal
dan emosional, serta potensi-potensi kemanusiaan lainnya yang sangat kompleks.
No comments:
Post a Comment