loading...

Sunday, August 26, 2012

MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL


Secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, sepeti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet, atau panas dalam bidang teknik. Istilah media jug digunakan dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pengajaran.
Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetak lainnya, serita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya (Wina Sanjaya, 2009: 163).

Perkembangan zaman dapat ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih. Karena itu dalam proses belajar mengajar perlu juga dikembangkan cara-cara mengajar dengan mempergunakan media pembelajaran audio visual. Metode mengajar ini dikembangkan karena di zaman modern ini siswa dituntut untuk menguasai teknologi tak terkecuali teknologi pendidikan. Selain itu juga karena derasnya arus informasi baru yang mengalir dari berbagai sumber, maka penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk menampung segenap informasi yang tersedia.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 120) kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Arsyad (2007: 3) media adalah alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan, penangkap pesan, dan penyusun informasi.
Media audio menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 124) adalah media yang berkaitan dengan indera pendengaran, di mana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam, laboratorium bahasa. Jadi media audio adalah media yang hanya berkaitan dengan indera pendengaran penerima pesan atau informasi.
Media audio merupakan media yang fleksibel karena bentuknya yang mudah dibawa, praktis, dan relatif murah. Media audio adalah media yang hanya dapat didengar saja atau berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal (M Sobry dan Ida Rosyidah, 2009: 45).
Media visual menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 124) adalah media yang hanya  mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film bingkai), slides (film bingkai), foto, gambar, atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. Media ini merupakan kebalikan dari media audio, media ini hanya mengandalkan indera penglihatan penerima pesan atau informasi.
Adapun media audio visual menurut Sudjana dan Rivai (2007: 58) adalah sejumlah peralatan yang dipakai oleh guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Penekanan utama dalam pengajaran audio visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman konkret tidak didasarkan atas kata-kata belaka.
Menurut M Sobry Sutikno dan Ida Rosyidah (2009: 19) media visual adalah media yang dapat dilihat dengan panca indera. Media visual merupakan hal yang sangat penting untuk diperkenalkan dan dipergunakan oleh guru ketika membelajarkan siswanya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 125) media audio visual dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1.      Media audio visual gerak, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara.
2.      Media audio visual diam, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.

Pembagian lain dari media audio visual adalah Djamarah (2006: 126):
1.      Audio visual murni, yaitu baik unsur suara dan unsur gambar berasal dari sumber yang sama, seperti film video cassette.
2.      Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.

Media ini merupakan media yang menggabungkan dua indera dalam meneriam informasi atau pesan, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Media ini tidak hanya menggunakan perangkat suara tetapi juga menggunakan media display atau gambar dalam penyampaian pesan atau informasi.
Penggunaan media pembelajaran sangat bergantung pada tujuan pembelajaran, bahan ajar, kemudahan memperoleh media serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pengajaran.

No comments:

Post a Comment